MENUKAR
GINJAL UNTUK IJAZAH
Manusia dan Cinta kasih
Seorang ayah
Sugianto (45) rela menjual ginjal nya untuk menebus ijazah sang anakAyu (19). Sejak Sugianto memulai aksinya pada 25 Juni 2013tersebut rumahnya tidak pernah sepi, banyak wartawan yang
berdatangan untung interview, tak jarang juga orang-orang
menelfon sekeder mengucapkan rasa simpati mereka. Bapak dengan dua anak ini tinggal di
ruko sederhana 3x5 meter tempat mereka membuka lapakjahit,
istrinya sudah meninggal ketika Ayu berusia 5 tahun.
Permasalahan ini dimulai ketika ayu bersekolah
di Pondok Al-AssiyahNurulIman.
Pihak sekolah meminta uang dalamjumlah yang
tidak sedikit untuk menebus ijazah smp dan sma serta mengganti uang keperluan selama Ayu bersekolah disana.
Unuk menebus ijazah smp ayu diharuskan membayar 6 jt dan untuk ijazah sma 10
jt belum lagi bayaran 20/hari selama bersekolah disana.
Meskipun mereka sudah mendatangi Pondok berkali-kali
tetapi pihak pondok tetap bersikeras menahan ijazahnya.
Sugianto memulai aksi pertamanya di RSCM
namun tidak membuah kan hasil, hingga kemudian dia berpindah ke Bundaran HI.
Aksi Sugianto akhirnya menarik perhatian banyak pihak.
Beberapa orang pun menawarkan bantuan, tak hanya itu ada juga yang
serius menawar ginjalnya,
Sugianto mengaku siap menjual ginjalnya dan berharap ijazah anaknya bias diambil karena bagi dia masa depan anaknya sangat penting.
Sugiantoa dalah seorang ayah yang
mencintai anaknya dengan tulus, dia rela menjual organ
tubuhnya untuk memperjuangkan hak anaknya. Cintakasih yang
tulus ini membuktikan seorang ayah
akan melakukan apapun baik itu kehilangan harta benda bahkan nyawa sekalipun karena baginya tidak ada
yang lebihpentingdarikebahagiaandankesejahteraananak-anaknya,
tak peduli seberapa sulitnya dan sakit nya hal itu akan rela dia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar