Rabu, 29 November 2017

KRITIK ARSITEKTUR : Castaway Island Resort

Nama : Basilio AX D.D / 22314041

Kritik Penafsiran

Kritik Penafsiran adalah kritik yang cenderung subjektif, yang datang berdasarkan pengamatan pengeritik dan opini pribadi dari yang tiap orang dapat berbeda pendapat. Kritik penafsiran dilakukan untuk menghasilkan sebuah karya baru yang lebih baik.

Kritik Advokasi  adalah  kritik yang memunculkan kebaikan kebaikan dari sebuah karya yang dipicu oleh adanya kritik lain.

Kritik Evokasi adalah kritik yang memunculkan kebaikan yang ada dalam sebuah karya, murni tanpa adanya pemicu dari kritik lain.

Kritik Impresionistik adalah kritik yang biasanya dilakukan pemilik karya, terhadap karya sebelumnya untuk menciptakan desain karya perbaikan yang baru dan lebih fresh.


Kritik Deskriptif

Adalah kritik yang bersifat real, objektif, sesuai fakta dan teori tentang apa yang ada dalam sebuah karya tersebut tanpa menambah nambahkan informasi yang lain.

Kritik Penjelasan adalah kritik yang disampaikan dilihat dari baik buruknya sebuah karya apa adanya tanpa tambahan.

Kritik Biografi adalah kritik yang disampaikan bukan dilihat dari karya seseorang melainkan kritik yang ditunjukan kepada pemilik/arsitek karya tersebut.


Kritik Kontekstual  adalah kritik yang muncul dari sebuah karya karna dinilai dari pengaruh karya tersebut terhadap lingkungan serta budaya sekitar.


Castaway Island Resort

Vo Trong Nghia arsitek (VTN Architects), telah mengungkapkan rencana untuk sebuah resor terpencil yang terletak di pantai pribadi di sebuah pulau kecil di Kepulauan Ba Ca Vietnam. Eksklusif resort akan terdiri dari serangkaian struktur terbuat dari perusahaan merek dagang materi, bambu, dan akan menampung tamu hingga 160. Resor akan terletak 2 jam dari Bandara terdekat dan dapat diakses hanya dengan perahu, memastikan pengunjung akan disuguhi pengalaman eksklusif dalam lingkungan tropis di pulau ini.


Bertengger sepanjang 32.000 kaki persegi (3.000 meter persegi) Pantai Pribadi, resor ini terdiri dari lima huts, sebuah restoran dan sebuah paviliun. Ini untuk membuat pengunjung menyatu dengan alam. Struktur yang dibangun menggunakan bambu tradisional Vietnam.Bamu  kemudian diikat menggunkan tali Dan atap terbuat dari ayaman ilalang.


Kritik Evokasi

Konsep dari Castaway Island Resort yang menyatu dengan alam sangatlah baik. Pengunjung yang datang akan sangat merasakan keselarasan dengan alam karena view yang benar-benar sangat alami dan lingkungan sekitar Resort yang masih alam terbuka. Ditambah lagi dengan penggunaan Material dari bambu sebagai dinding dan ilalang sebagai atap membuat Resort ini sangatlah BAIK dalam penerapan konsepnya. Pengunjung pun akan benar-benar merasakan alam terbuka selama berada di resort ini.





Sumber : https://www.archdaily.com/866968/vo-trong-nghia-architects-designs-bamboo-beachfront-resort-in-vietnamese-cove

Kamis, 02 November 2017

MUSEUM FATAHILLAH



MUSEUM FATAHILLAH
Image result for museum fatahillah

SEJARAH

Pada awal mulanya, balai kota pertama di Batavia dibangun pada tahun 1620 di tepi timur Kali Besar. Bangunan ini hanya bertahan selama enam tahun sebelum akhirnya dibongkar demi menghadapi serangan dari pasukan Sultan Agung pada tahun 1626. Sebagai gantinya, dibangunlah kembali balai kota tersebut atas perintah Gubernur-Jenderal Jan Pieterszoon Coen di tahun 1627. Lokasinya berada di daerah Nieuwe Markt (sekarang Taman Fatahillah). Menurut catatan sejarah, balai kota kedua ini hanya bertingkat satu dan pembangunan tingkat kedua dilakukan kemudian. Tahun 1648 kondisi balai kota sangat buruk. Tanah di kota Batavia yang sangat labil dan beratnya bangunan ini menyebabkan perlahan-lahan turun dari permukaan tanah.

Akhirnya pada tahun 1707, atas perintah Gubernur-Jenderal Joan van Hoorn, bangunan ini dibongkar dan dibangun ulang dengan menggunakan pondasi yang sama. Peresmian Balai kota ketiga dilakukan oleh Gubernur-Jenderal Abraham van Riebeeck pada tanggal 10 Juli 1710, dua tahun sebelum bangunan ini selesai secara keseluruhan. Selama dua abad, balai kota Batavia ini digunakan sebagai kantor administrasi kota Batavia. Selain itu juga digunakan sebagai tempat College van Schepenen (Dewan Kotapraja) dan Raad van Justitie (Dewan Pengadilan). Awalnya sidang Dewan Pengadilan dilakukan di dalam Kastil Batavia. Namun dipindahkan ke sayap timur balai kota dan kemudian dipindahkan ke gedung pengadilan yang baru pada tahun 1870.

Image result for museum fatahillah sejarah

Balai kota Batavia juga mempunyai ruang tahanan yang pada masa VOC dijadikan penjara utama di kota Batavia. Sebuah bangunan bertingkat satu pernah berdiri di belakang balai kota sebagai penjara. Penjara tersebut dikhususkan kepada para tahanan yang mampu membiayai kamar tahanan mereka sendiri. Namun berbeda dengan penjara yang berada di bawah gedung utama. Hampir tidak ada ventilasi dan minimnya cahaya penerangan hingga akhirnya banyak tahanan yang meninggal sebelum diadili di Dewan Pengadilan. Sebagian besar dari mereka meninggal karena menderita kolera, tifus dan kekurangan oksigen. Penjara di balai kota pun ditutup pada tahun 1846 dan dipindahkan ke sebelah timur Molenvliet Oost.

bangunan balai kota kemudian dijadikan Kantor Pemerintah Jawa Barat sampai tahun 1942. Selama masa pendudukan Jepang, bangunan ini dipakai untuk kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini kembali digunakan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat disamping ditempati markas Komando Militer Kota I sampai tahun 1961. Setelah itu digunakan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi DCI Djakarta. Di tahun 1970, bangunan bekas balai kota Batavia ini ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya. Setelah itu Gubernur DKI Jakarta pada masa itu Ali Sadikin merenovasi seluruh bangunan ini dan diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974 sebagai Museum Sejarah Jakarta.

LANGGAM

Arsitektur bangunannya bergaya Neoklasik[dengan tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua. Bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin.Museum ini memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Pekarangan dengan susunan konblok, dan sebuah kolam dihiasi beberapa pohon tua.


KRITIK

·         -Karna perubahan fungsi menjadi Museum yang merupakan bangunan Publik membuat para pengunjung datang ke Museum. Banyakanya pengunjung membuat sirkulasi manusia pada Museum Fatahillah menjadi padat.

·        - Selain Sirkulasi Manusia kekurangan dari Museum Fatahillah adalah pada sirkulasi kendaraan bermotor yang digunakan pengunjung yang parkir di pedestrian membuat sirkulasi Museum menjadi semakit padat.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Fatahillah
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/museum-fatahillah-belajar-sejarah-jakarta-di-pusat-batavia-lama